Jumat, 02 Maret 2012

Perkawinan Kambing


Mengelola Perkawinan Kambing



MENGELOLA PERKAWINAN KAMBING
(Oleh : Simon P Ginting)
Birahi Pada Induk

Perkawinan pada induk kambing hanya dapat terjadi dalam masa birahi yang berlangsung selama 12-48 jam, sangat bervariasi antar induk. Ovulasi (pelepasan sel telur) terjadi 12-36 jam setelah birahi muncul, dan saat kawin paling tepat adalah setelah ovulasi berlangsung. Oleh karena itu, pada sistem perkawinan yang dilakukan secara terkontrol yaitu setiap individu induk telah diprogramkan atau ditetapkan untk dikawinkan dengan pejantan terseseleksi tertentu, maka apabila pada seekor induk birahi muncul pada pagi hari sebaiknya induk dikawinkan pada sore harinya, atau bila birahi timbul pada sore hari induk sebaiknya dikawinkan pada keesokan paginya.
Pada sistem perkawinan kelompok dimana pejantan disatukan dalam kelompok betina, perkawinan dapat terjadi setiap saat, terutama 12-15 jam setelah tanda birahi muncul (setelah ovulasi). Perlu diingat bahwa masa hidup sel telur berkisar antara 12-24 jam, sedangkan masa hidup sperma didalam saluran reproduksi induk antara 24-48 jam. Oleh karena itu, terdapat waktu yang cukup panjang agar pembuahan sel telur oleh sperma dapat berlangsung dengan baik. Siklus birahi atau selang waktu antara dua birahi pada induk kambing berlangsung selama 18-22 hari.

Banyak tanda-tanda yang dapat diamati yang menunjukan timbulnya birahi pada seekor induk kambing. Menjelang masa birahi (pro-estrus) ternak lain sering mencoba menaiki induk, namun biasanya induk menunjukan reaksi penolakan. Namun, bila telah memasuki periode estrus (birahi) reasksi nduk biasanya tidak menolak, bila dinaiki oleh ternak lain dalam kelompoknya. Induk juga biasanya mengeluarkan suara yang khas seolah kelaparan atau kesakitan dan menggerakan ekor secara konsisten. Pada kebanyak induk organ vulva mengalami pembengkakan dan berwarna kemerahan. Beberapa induk sering mengeluarkan cairan dari vulva yang awalnya bening, namun berubah menjadi kental dan berwarna putih pada saat memasuki masa akhir birahi. Frekuensi urinasi (mengeluarkan air seni) akan meningkat dan bermaksud untuk menarik perhatian pejantan. Jika terdapat induk yang dalam masa birahi, pejantan biasanya menunjukan ‘rekasi Flehmen’ yaitu gerakan dengan menggulung/memutar kebelakng bibir bagian atas sambil mengangkat kepala dan mendengus. Reaksi ini umum terjadi pada binatang berkuku sebagai Respon terhadap aroma khas yang berasal dari urin betina yang dalam masa birahi.
Pengamatan berulang/beberapa kali dalam sehari perlu dilakukan oleh peternak untuk memastikan apakah induk dalam masa birahi atau tidak. Hal ini penting artinya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi induk kambing. Jika terdapat induk atau beberapa induk yang tidak menunjukan gejala birahi yang jelas, maka dapat digunakan pejantan untuk memicu timbulnya birahi. Sebaiknya digunakan pejantan dewasa yang memiliki aroma khas. Umumnya, birahi yang timbul pada seekor induk dalam suatu kelompok setelah dicampur dengan pejantan akan memicu timbulnya birahi pada induk lain.
Gambar 2. Induk yang sedang birahi menunjukan tanda yang khas dan akan menarik perhatian pejantan sehingga memungkinkan perkawinan  pada waktu yang tepat

Perkawinan
Pola perkawinan dalam produksi kambing dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan perkawian secara individual atau perkawinan dengan pendekatan kelompok. Pada pola perkawinan individual, maka seekor induk dikawinkan satu persatu dengan pejantan terpilih yang telah ditetapkan sebagai pemacek. Pada pola perkawinan individual ini pengamatan masa birahi oleh peternak perlu dilakukan secara cermat untuk memastikan induk akan kawin pada saat yang paling optimal (setelah ovulasi). Tingkat keberhasilan perkawinan induk dalam pola perkawinan individu ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan peternak dalam mendeteksi waktu birahi pada induk. Oleh karena itu perlu melakukan pengamatan pada pagi dan sore hari. Biasanya pejantan dibiarkan melakukan perkawinan paling tidak sebanyak 2 kali dalam selang waktu setengah jam. Perkawinan yang baik/coitus biasanya ditandai dengan gerakan induk yang menekan/menurunkan ekor dan bagian belakang tubuh kearah bawah dengan kuat selama kira-kira 20 detik.
Pada pola perkawinan kelompok pejantan terpilih dicampur dengan beberapa ekor induk dalam kurun waktu tertentu sampai induk mengalami kebuntingan. Pejantan terpilih disarankan dicampur dengan kelompok betina selama dua siklus birahi yaitu selama 42-45 hari dengan alasan bahwa apabila pada siklus birahi pertama ternyata tidak terjadi perkawinan, maka diharapkan pada siklus birahi kedua perkawinan tidak akan terlewatkan. Dengan demikian, kepastian kebuntingan ternak lebih terjamin. Pola ini juga dapat mempersempit rentang waktu melahirkan antara individu induk, sehingga mendekati waktu beranank yang lebih seragam. Setelah memastikan bahwa induk telah bunting (dapat diduga dari tidak munculnya tanda birahi pada induk), maka pejantan disarankan dikeluarkan dari kandang induk. Pejantan yang terus bercampur dengan induk dapat mengalami penurunan libido atau agresivitas terhadap betina estrus. Dalam sistem perkawinan baik individual maupun kelompok, rasio pajantan/induk dapat mencapai 1/20-30 apabila kondisi pejantan sangat baik.
Dalam pola ini deteksi masa birahi dilakukan oleh pejantan dan biasanya jarang yang terlewatkan. Deteksi birahi oleh peternak dalam pola perkawinan kelompok tetap memiliki arti manajemen yang penting untuk mengetahui atau memprediksi waktu melahirkan. Dengan demikian manjemen yang terkait dengan masa kebuntingan dan waktu melahirkan dapat dikelola dan dipersiapkan dengan lebih terencana.

Perkawinan Induk Muda
Masa produktif seekor induk dimulai saat terjadi perkawinan dengan pejantan yang subur. Penentuan umur kawin pada induk muda sering menjadi pertimbangan dalam pengelolaan induk. Namun, umur sebenarnya bukan satu-satunya faktor utama yang menentukan saat kawin yang optimal pada induk muda. Faktor lain yang sangat penting adalah bobot tubuh. Pada saat timbulnya birahi pertama kali pada induk muda, induk secara biologis sudah mau menerima pejantan. Oleh karena itu pada prinsipnya induk muda dapat dikawinkan pada umur 7 bulan saat tanda birahi pertama timbul. Namun sebaiknya perkawinan ditunda sampai induk mencapaibobot tubuh tertentu. Direkomendasian bahwa saat yang paling baik untuk pertama kawin adalah pada saat bobot tubuh mencapai 70-75% dari potensi bobot dewasa tubuhnya. Ada pengalaman bahwa perkawinan pertama kali induk muda pada bobot tubuh dan umur yang tidak optimal berpotensi memiliki jumlah anak sekelahiran yang tunggal selama masa produksinya. Perkawinan pertama pada umur muda atau bobot tidak optimal berpotensi menyebabkan induk melahirkan anak dengan bobot tubuh yang rendah pula atau induk tidak pernah mampu mencapai potensi bobot tubuhnya.
Besaran bobot dewasa tubuh sangat tergantung kepada ras atau bangsa kambing. Oleh karena bobot tubuh berhubungan erat dengan umur, maka rekomendasi umur kawin pertama juga tergantung kepada bangsa kambing. Bangsa kambing dengan bobot tubuh besar, seperti kambing Boer biasanya dikawinkan pada umur yang lebih tua dibandingkan dengan bangsa kambing dengan ukuran tubuh kecil, seperti kambing Kacang. Pada kambing Boer misalnya, induk biasanya dikawinkan pertama kali pada umur 15 bulan atau lebih. Pada bangsa kambing Kacang induk muda biasanya dikawinkan pada umur 8-9 bulan atau saat mencapai bobot tubuh sekitar 14-16 kg.
(Sumber :Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih)

Bahaya Melamine Dalam Susu Bubuk


Bahaya Melamine Dalam Susu Bubuk



MENGAPA MELAMIN ADA DALAM SUSU BUBUK ?
OLEH: Siti Yuliati
Direktorat Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Skandal penambahan MELAMINE pada produk susu bubuk import China telah menggegerkan di banyak negara Asia, Eropa, Amerika termasuk Indonesia.
WHO dan UNICEF melaporkan pada beberapa waktu lalu, beberapa negara Asia, Eropa telah melarang produk susu bubuk import asal China yang terkontaminasi oleh MELAMINE.
Apa itu MELAMINE? Melamine BERUPA BUBUK PUTIH yang dipergunakan dalam pembuatan barang-barang terbuat dari plastik. melamine disintesa oleh peneliti Jerman tahun 1830. Yang paling banyak dipakai adalah dalam bentuk Melamine resin yakni: campuran melamine dan formaldehide digunakan dalam formica, floor tiles, whiteboards and kitchenware.

Mengapa menambahkan MELAMINE PADA SUSU BUBUK. Melamine KAYA akan nitrogen dan harganya murah, disamping warnanya yang putih sehingga sulit dideteksi dengan mata telanjang. Pada susu yang tidak memenuhi persyaratan karena standart rendah atau susu encer/ susu yang kadar airnya tinggi bila dibubuhkan melanin sedikit saja maka akan meningkatkan kadar protein pada susu bubuk tersebut sehingga waktu diadakan pengetesan pada susu, maka susu tersebut akan lolos dari peraturan penerimaan susu bahwa susu yang baik adalah mengandung kadar protein tetentu. Karena metode standart untuk menguji kadar protein susu bubuk atau susu cair memakai ukuran kandungan total nitrogen. karena alasan inilah melamine ditambahkan pada makanan anjing atau kucing.

Melamine inilah sebagai penyebab banyak kasus matinya kucing dan anjing di USA tahun lalu. Karena melamine ditambahkan pada gluten gandum dan bahan tambahan makanan binatang piaraan yang diekspor dari ChinaTindakan yang tidak bertanggung jawab ini, tujuan utamanya untuk meningkatkan kadarprotein makanan anjing dan kucing.

Siapa yang paling jadi korban. ???
Di China dilaporkan baru 4 orang bayi meninggal dunia ; 13 Ribu bayi lainnya masukrumah sakit setelah minum susu terkontaminasi melamine.
Di Hongkong dilaporkan ada 4 anak jatuh sakit sesudah minum susu bubuk dari China.Lebih dari 80% anak yg sakit usianya dibawah 2 tahun.; bayi yang hanya minum susubotol paling berbahaya terkena dampak negatif dari minum susu impor dari China.

Dampak jangka panjang apa yg akan terjadi ????
Bila mengkonsumsi susu bermelamine dalam waktu lama ? Sedikit sekali informasiilmiah tentang dampak melamine jangka panjang pada manusia. namun korban susubermelamine akan terkena gagal ginjal karena melamine dapat membentuk kristal disaluran ginjal. bahkan akan menutup saluran kencing.

Negara-negara yg terkena dampak susu bermelamine adalah :Bangladesh, Bhutan, Britain, Brunei, Burundi, Canada, China, France, Gabon, Ghana,Hong Kong, India, Japan, Malaysia, Myanmar, the Philippines, Singapore, South Korea, Taiwan, Tanzania, Togo, Vietnam, and Yemen.

22 perusahaan di China terbukti memproduksi susu bubuk yang sengaja dicampur dengan melamine. JOINT VENTURES antara New Zealand dairy giant Fonterra, dan partner bisnisnya Sanlu Group, perusahaan terkemuka penjual susu bubuk China yang terbukti mencemari susu bubuk dengan melamine. Sumber: Reuters. (dikutip dari www.ditjennak.go.id)

Satandar Operasional Peternakan Kambing Perah


SOP Peternakan Kambing Perah

Dibawah ini adalah Standar Operasional Prosedur di Peternakan Etawa Farm Tawangmangu yang kami ambil dari beberapa sumber, semoga bermanfaat bagi peternak pemula untuk memulai usahanya.
NO
KEGIATAN
JADWAL
KETERANGAN

1

Pembuatan kandang

Pada Saat diperlukan

·         Bahan dari kayu atau bambu, cukup kuat dan tahan lama.
·         Usahakan menghadap sinar matahari.
·         Terpisah dari rumah tempat tinggal.
·         Tidak lembab dan mudah dibersihkan.
·         Pertukaran udara dalam kandang baik sehingga udara dalam kandang selalu segar.
·         Usahakan kandang pejantan disendirikan.
·         Kandang sebaiknya dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu minimal ½ meter diatas tanah.
·         Ukuran kandang setiap ekor kambing rata-rata sekitar 1 m x 1,25 m
·         Dasar kandang dipaving atau diplester lebih mudah untuk membersihkannya.


2

Pemilihan Bibit
Jantan

Pada saat diperlukan

·         Sehat, tubuh besar (sesuai umur)
·         Mata bersinar terang tidak sayu
·         Bulu bersih dan mengkilap
·         Badan panjang, kaki lurus, tidak cacat
·         Tumit tinggi, penampilan gagah
·         Aktif dan nafsu kawinnya besar, mudah ereksi
·         Buah zakarnya normal (2 buah, sama besar dan kenyal);
·         Sebaiknya dari keturunan kembar

3

Pemilihan Bibit Betina

Pada saat diperlukan

·         Sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat
·         Mata bersinar terang tidak sayu
·         Bulu bersih dan mengkilap
·         Alat kelaminnya normal
·         Mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik)
·         Ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau
·         terjadi pembengkakan)
·         Sebaiknya berasal dari keturunan kembar


4

Pemberian Pakan

Pakan Konsentrat pada pukul 10.00

Pakan
Hiajuan pada pukul 16.00

Pemberian Air Minum pada pukul 13.00

·         Makanan utama kambing adalah hijauan berupa rumput-rumputan dan daundaunan, sedangkan makanan tambahanya berupa konsentrat atau makanan penguat.
·         Makanan hijauan terdiri dari : Rumput unggul, antara lain rumput gajah, benggala, kalanjono,.Rumput Lapangan. Kacang-kacangan, Hijauan lainya, misalnya daun kaliandra, gliricidae, singkong, nangka, turi, Limbah dapur, dll
·         Makanan penguat terdiri dari ; Bekatul, ampas tahu, jagung, ketela dan singkong. Sedangkan sebagai bahan penyedap dapat tambahkan garam dapur dan tepung tulang.
·         Untuk air minum harus disediakan cukup, diletakkan di tempat makanan.
·         Banyak makanan hijauan  yang diberikan untuk kambing dewasa adalah : Hijauan 5-7 kg/ekor/hari.
·         Banyaknya makanan Konsentrat yang diberikan kurang lebih 0,5 kg/ekor/hari.

5

Pemerahan Susu

Setiap Hari Pukul
07.00 dan 19.00

·         Dilakukan pada waktu yang tetap, misalnya 2 kali sehari, pagi dan sore; 
·         Bersihkan dulu tangan pemerah dengan sabun;
·         Cucilah putting dan kambing dengan air hangat, dilap dengan kain halus; 
·         Hindari air susu tertinggal dalam putting, oleh karena itu susu harus habis diperah, untuk mengetahuinya adalah dengan jalan menyentuh atau sedikit menggoyangkan kambing;
·         Pada umumnya produksi susu kambing peranakan etawa per ekor 1-1,5 liter 
·         Dalam melakukan pemerahan hal-hal yang harus diketahui oleh peternak adalah : masa produksi kambing berlangsung antara 7-8 bulan, mulai sejak kambing sudah melahirkan anak yang disebut masa laktasi; 
·         Antara 2-3 bulan sebelum kambing melahirkan pemerahan harus dihentikan, maksudnya untuk menjaga kesehatan induk kambing dan persiapan kelahiran anaknya; dan 
·         Untuk menghindari bau-bauan yang lain maka pemerahan dilakukan di tempat khusus yaitu ruang untuk memerah.

6

Mengawinkan Kambing Jantan

Setiap saat bila diperlukan

·         Kambing etawa jantan sudah dapat birahi pada umur 6 – 8 bulan. Namun pada idealnya kambing etawa jantan sudah dapat mengawini kambing etawa betina mulai umur 18 bulan (2 tahunan).
·         Pada usia ini kambing etawa jantan sudah memiliki postur badan yang mampu menguasai kambing etawa betina. Kambing jantan etawa jantan yang sudah mampu birahi memiliki bulu kaki depan yang berwarna kekuningan. Warna ini disebabkan oleh air kencing pejantan itu sendiri.
·         Kambing etawa jantan yang dapat dijadikan pejantan yang baik memiliki postur badan yang tidak terlalu gemuk, aktif lincah dan selalu birahi jika didekatkan dengan kambing etawa betina. Tidak semua pejantan etawa langsung birahi didekatkan pada betina. Ada kalanya pejantan tersebut malu-malu atau istilahnya harus “kenalan” dengan betinanya.

7

Memonitor Birahi dan Mengawinkan Kambing Betina

Setiap hari

·         Kambing etawa betina sudah dapat dikawinkan pada umur 6 bulan. Pada umur ini betina sudah mengalami birahi pertama selama 1 minggu. Setelah seminggu birahi ini akan hilang dan akan muncul kembali dalam 21 hari kemudian (1 bulan).

·         Sangat dianjurkan kambing etawa betina dikawinkan mulai 9 bulan atau birahi ketiga. Hal ini untuk memperkecil resiko pada kehamilan dan kelahiran. Pada usia ini alat reproduksi kambing etawa betina sudah sempurna. Dari pengamatan di lapangan anak (cempe) yang dilahirkan juga memiliki perkembangan lebih bagus daripada yang dilahirkan oleh kambing etawa betina yang dikawinkan muda. Perkembangan betina juga lebih baik daripada yang dikawinkan muda.

·         Kambing etawa betina yang siap dikawinkan akan menunjukkan tanda-tanda birahi seperti sering mengembik tanpa sebab, menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, nafsu makan kurang, ekornya dikibas-kibaskan, sering kencing, bibir kemaluan membengkak, selaput bagian dalam agak kemerah-merahan dan keluar lendir yang jernih.

8

Pemeliharaan Anak Kambing Sebelum Lahir

Setiap saat diperlukan

·         Pemeliharaan anak kambing dilakukan semenjak masih dalam kandungan, sehingga pemeliharaanya dimulai dari induk bunting,
·         Induk bunting perlu banyak bergerak, berjalan-jalan dan memperoleh sinar matahari cukup;
·         Induk bunting 3 bulan harus dipisahkan dalam kandang sendiri atau dikelompokkan dengan induk bunting yang lain tanpa jantan.

·         Tanda-tanda kelahiran, yaitu : 
·         induk gelisah, menggaruk-garuk sesuatu, atau berpindah-pindah tempat;
·         seolah-olah berperilaku seperti membuat sarang; ambing membesar, jika diperah keluar susu yang berwarna kuning;
·          alat kelaminya mengendor dan keluar lendir yang agak banyak;
·         dan bila tandatanda tersebut telah nampak, tempatkan induk dalam kandang yang agak luas dan tersendiri, diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih.


9

Pemeliharaan Anak Kambing Setelah Kelahiran

Setiap saat diperlukan

·         Bersihkan semua lendir dari mulut,hidung dan seluruh tubuh anak kambing
·         Potong tali pusar kurang lebih 2 cm dari lubang pusar dan olesi bekas luka dengan yodium;
·         Alasi kandang anak kambing dengan jerami kering atau rumput kering;
·         Beberapa menit lagi akan berdiri dan mulai menyusu induknya mendapatkan kolustrum (susu yang pertama keluar), bersihkan putting induknya terlebih dahulu;
·         Anak kambing dibiarkan menyusu secara penuh selama 6 hari, kemudian pada hari ke 7 malam harinya dipisahkan dari induknya, agar pagi harinya induknya dapat diperah sehingga menghasilkan susu yang banyak, siang harinya dibiarkan berkumpul dengan induknya lagi;
·         Ada umur 4-5 minggu anak kambing mulai belajar makan daun-daunan muda, setelah umur 1-2 bulan mulai belajar makan rumput; dan
·         Anak kambing umur kurang lebih 4 bulan disapih dari induknya.

10

Pembersihan Kandang

Setiap pagi hari

·         Sapu dan kumpulkan sisa makanan hijauan/rumput untuk dibuang ke tempat yang telah disediakan yang bila telah busuk dapat dijadikan pupuk kompos.

·         Sapu dan kumpulkan srinthil kotoran kambing serta masukan dalam karung bekas kemasan pakan konsentrat dan tempatkan pada tempat yang telah disediakan.

·         Semprot dengan air bila diperlukan.
·         Bersihkan tempat makan pakan dengan sapu dan sekop kecil
·         Semprot dengan anti bakhteri bila diperlukan

11

Pengadaan Pakan Konsentrat

Setiap hari

·         Dilakukan setiap bulan sekali.
·         Jumlah pesanan disesuaikan dengan kebutuhan satu hulan.
·         Pakan konsentrat disimpan ditempat yang aman dari terkena air.
·         Bila stok tinggal untuk 5 hari, maka harus sudah melakukan pemesanan

12

Pengadaan Ampas Tahu

Setiap 2 hari

·         Jumlah pesanan disesuaikan dengan kebutuhan dalam 2 hari.
·         Ampas tahu yang belum dipakai harus disimpan dengan ember dalam keadaan tertutup rapat

13

Pengadaan Rumput dan Hijauan Daun

Setiap hari

·         Perbandingan pengadaan rumput dengan hiajuan daun adalah 1 banding 1, bila rumput 3 pikul maka hijauan daun juga 3 pikul.
·         Rumput dibeikan hari ini adalah rumput hasil ngarit 1 hari sebelumnya.

14

Pengadaan Obat-obatan dan Vitamin

Setiap saat bila diperlukan

·         Semaksimal mungkin menggunakan obat-obatan tradisional.
·         Bila terpaksa harus membeli obat-obat produksi pabrik, maka harus terlebih dahulu lapor dan minta persetujuan kepada manajemen.
·         Pengadaan Vitamin hanya buila sangat diperlukan dan harus lapor dan minta persetujuan manajemen.

15

Menajemen Kesehatan Kambing

Setiap Hari Pukul
13.00
Penanganan Missitis (Radang Kelenjar Susu)
·         Penyebabnya adalah baktri steptococcus

·         Tanda-tandanya antara lain: timbul peradangan pada saluran susu, sehingga air susu yang tidak normal; ambing membengkak, bila diraba terasa panas; air susu yang keluar encer, kadag-kadang bercampur darah dan akhirnya susu tidak keluar sama sekali; dan nafsu makan berkurang dan suhu tubuh naik.

·         Pencegahan dapat dilakukan dengan cara antara lain, yaitu : kandang dan alat-alat perlengkapan kandang serta lantai kandang selau bersih; pemerahanya harus benar; kambing dan putting terlebih dahulu dibersihkan sebelum diperah; kambing dan putting dihindarkan terjadi luka yang dapat menyebabkan infeksi kuman. Pengobatan dapat dilakukan dengan : antibiotik, misalnya Penicillin, tetracycline,sulfamethasine, dll.

Penanganan Penyakit Kudis/Kurap/Scabies
·         Penyebabnya antara lain yaitu : kotoran dan parasit; kambing tidak pernah dimandikan.

·         Tanda-tandanya adalah : adanya bercak-bercak merah pada kulit dan bisul-bisul karena gigitan; ternak gelisah karena gatal; kambing menjadi kurus, karen tidak makan dan harus menggaruk - garuk, menggosokgosok dan menggigit-gigit badanya; kulit bertambah tebal merah dan bulubulu rontok.

·         Pencegahanya yaitu dengan jalan:  kebersihan harus dijaga dan diperhatikan; kambing rutin dimandikan dan disikat; kambing yang sakit harus diasingkan, dipisahkan dari kambing lainya yang sehat.
·         Pengobatan dapat dilakukan dengan cara:  rambut kambing dicukur dan dimandikan, kerak-kerak kulit dibersihkan dengan air hangat dan sabun; Setelah itu diobati dengan : serbuk belerang dicampur kunyit dengan minyak kelapa dan dipanasi, kemudian digosokkan pada kulit yang sakit; campurkan kreolin 1 bagian dengan spritus 10 bagian kemudian oleskan pada kulit yang luka; dan kambing dimadikan dengan campuran 10 liter air dan asumtol 10 gram.

16

Mengisi Buku Laporan

Setiap Hari

·         Mencatat data identitas kambing agar mudah mengidentifikasinya dengan menggunakan Form 01
·         Mencatat data mutasi kambing baik penambahan populasi maupun pengurangan populasi dengan menggunakan Form 02
·         Mencatat produksi pemerahan susu dengan menggunakan Form 3
·         Membuat Diagram Kontrol Kambing melahirkan dengan menggunakan Form 4
·         Mencatat kas masuk dan keluar dengan menggunakan Buku Kas (Form 5)

17

Menerima Tamu

Setiap saat bila diperlukan

·         Sambut dengan 3S (Senyum, Salam, Sapa)
·         Minta agar tamu mengisi buku tamu dengan memberikan pesan, kesan dan saran.
·         Sediakan minuman sepantasnya
·         Berikan pelayanan yang ramah dan baik

18

Pelayanan Pembelian Kambing bagi tamu yang datang

Setiap saat bila diperlukan

·         Layani dengan menunjukan kambing yang dapat dibeli sesuai dengan harga yang telah ditetapkan manajemen.
·         Tawarkan dengan harga pas sesuai yang ditetapkan manajemen.
·         Bila tamu menghendaki membeli kambing diluar yang sudah ditetapkan harganya, maka konsultasikan melalui sms kepada owner.
·         Bila ada pemesanan dalam jumlah banyak yang melebihi dari stok yang ada, maka tawarkan untuk dicarikan kepada peternak mitra.
·         Bukukan semua hasil penjualan dalam buku kas  dan dananya setor ke rekening BMT Al Madinah.