PAKAN KAMBING
Sistem pencernaan kambing merupakan
sistem pencernaan yang sederhana dengan cecum dan usus yang besar. Hal
ini memungkinkan kambing dapat makan dan memanfaatkan bahan-bahan hijauan,
rumput dan sejenisnya. Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri di saluran
cerna bagian bawah seperti yang terjadi pada saluran cerna kuda. Kambing
termasuk jenis ternak pseudo-ruminant, yaitu herbivora yang tidak dapat
merncerna serat-serat secara baik. Ia memfermentasi pakan di usus belakangnya.
Fermentasi hanya terjadi di caecum (bagian pertama usus besar) , yang kurang
lebih merupakan 50% dari seluruh kapasitas saluran perncernaannya.
Tidak seperti halnya hewan mamalia
yang lain, kambing mempunyai kebiasaan makan feses yang sudah
dikeluarkan. Sifat ini disebut coprophagy, keadaan ini sangat umum
terjadi pada kambing dan hal ini terjadi berdasar pada konstruksi saluran pencernaannya.
Sifat coprophagy biasanya terjadi pada malam atau pagi hari
berikutnya. Feses yang berwarna hijau muda dan konsistensi lembek itu
dimakan lagi oleh kambing. Feses yang dikeluarkan pada siang hari dan
telah berwarna coklat serta mengeras, tidak dimakan. Hal ini memungkinkan
kambing itu memanfaatkan secara penuh pencernaan bakteri di saluran
bagian bawah, yaitu mengkonversi protein asal hijauan menjadi protein bakteri
yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecahkan selulose atau
serat menjadi energi yang berguna, Jadi sifat coprophagy
sebenarnya memang menguntungkan bagi proses pencernaan.
Walaupun memiliki caecum yang besar,
kambing ternyata tidak mampu mencerna bahan-bahan organik dan serat kasar dari
hijauan sebanyak yang dapat dicerna oleh ternak ruminansia murni. Daya cerna
kambing dalam mengonsumsi hijauan daun mungkin hanya 10%.
Di alam, kambing liar dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri dengan jenis pakan yang di kehendaki. Jumlah pakan minimal
dan ragam pakan dapat terpenuhi sehingga terjadi keseimbangan dalam
pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya. Kalau kebutuhan itu tidak
tercapai, dengan sendirinya kambing berangsur-angsur gugur menghadapi seleksi
alam.
Untuk kambing yang di ternak dan
hidupnya terbatas di sekeliling kandang. Kelangsungan hidupnya sangat di
tentukan oleh perhatian dan perawatan dari si empunya. Jenis, jumlah, dan mutu
pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan
perkembangbiakannya.
Jenis pakan
Campuran konsentrat atau bijian
dapat diramu sendiri, atau dapat juga diberi secara komersial. Paling
sedikit dalam satu campuran ada 2 macam atau jenis bijian hingga nafsu makan
dapat ditingkatkan. Biji-bijian yang telah dikenal tingkat kesukaannya
adalah yang pertama oat wheat, sorghum, dan jagung. Biji kapas hendanya
tidak dipakai sebagai suplemen protein karena mengandung racun yaitu gossypol.
Jerami yang digunakan haruslah yang
berkualitas baik, kaya gizi dan bersih jerami legume misalnya alfalfa lebih
disukai, karena kadar proteinnya tinggi, bersih dan banyak daunnya. Ini
dapat digunakan sebagai satu-satunya bahkan pakan untuk induk yang sedang
kering, pejantan serta kambing yang lebih tua, sedangkan untuk kambing yang
sedang laktasi dapat digunakan sampai batas 40%. Jerami rumput
kualitasnya lebih rendah sehingga penggunaannya jangan lebih dari 10% dari
seluruh ransom.
Bahan-bahan pakan hijauan lainnya
dapat digunakan bila tersedia. Hijauan itu misalnya hijauan dari tanaman
pekarangan, akar-akaran atau umbi. Bila hijauan atau bahan itu dipakai,
hendaknya hanya diberikan kepada anak-anak kambing yang telah berumue labih
dari 3 bulan serta kambing dewasa, pada tingkat 1,5% dari berat badannya.
Bahan-bahan yang dimaksudkan tadi meliputi beet (akar dan batang), kobis, woortel
(akar dan batang), kale, kentang, ubi jalar, turnip, rumput dan daun-daun lain.
Pakan hijauan yang seimbang terdiri
dari hijauan, hay (rumput kering), biji-bijian, umbi-umbian, dan konsentrat.
yukk kita jabarin satu-satu…
Ø
Hijauan, sebagai makanan pokok kambing lazim di berikan oleh peternak kambing
tradisional. Pakan hijauan yang diberikan antara lain rumput lapangan, limbah
sayuran (kangkung,sawi,wortel,lobak,caisim,kol, daun singkong),daun kacang
tanah, daun dan batang jagung, daun pepaya, talas, dll). Hijauan untuk pakan
kambing jangan diberikan dalam bentuk ‘segar’, tapi telah dilayukan terlebih
dulu untuk mengurangi kadar airnya. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi
kadar serat kasar, juga menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan
kejang-kejang atau mencret. Pemberian pakan berupa kubis atau limbah sayuran
lain akan membuat kencing kambing keluar berlebihan. Soalnya limbah itu
memiliki kandungan air tinggi.
Ø
Hay adalah rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput itu di
keringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tidak rusak, sekaligus
mempertinggi kadar kandungan serat kasarnya. Bahan untuk hay antara lain rumput
gajah, pucuk tebu, atau rumput lapangan menjelang berbunga. Daun
kacang-kacangan yang dilayukan lalu di keringkan seperti hay, juga disukai
kambing.Ketika kambing sakit terserang mencret, pemberian hijauan dihentikan.
Sebagai gantinya diberikan 100% hay.
Ø
Biji-bijian berfungsi sebagai makanan penguat. Pakan ini diberikan terutama
untuk kambing bunting dan yang sedang menyusui. Jenis pakannya bisa jagung,
padi, gandum,kedelai,kacang tanah, dan kacang hijau. Biji-bijian itu sebaiknya
digiling atau ditumbuk lebih dulu. Kalau pemberian biji-bijian terasa mahal,
dapat dimanfaatkan bekatul, bungkil tahu, bungkil kelapa, atau bungkil kacang
tanah. Kambing muda yang dibesarkan melulu dengan pakan hijauan, sampai umur
empat bulan bobot hidupnya hanya sekitar 1.5 kg. Kalau pakannya di tambah
bekatul atau biji-bijian,kambing muda umur empat bulan bisa mencapai bobot
rata-rata 4 kg untuk New Zealand White, Californian, dan kambing potong
lainnya.
Ø
Umbi-umbian Ubi jalar, songkong, uwi, talas dan umbi-umbi lainnya dapat
diberikan untuk kambing sebagia pakan tambahan. Sebaiknya umbi yang beracun
seperti singkong jangan diberikan mentah, tapi sudah direbus dulu atau
dikeringkan menjadi gaplek.
Ø
Konsentrat dalam peternakan kambing berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi
pakan dan mempermudah penyediaan pakan. Konsentrat sebagai ransum diberikan
sebagai pakan tambahan atau pakan penguat, kalau pakan pokoknya hijauan.
Konsentran untuk kambing dapat berupa pelet (buatan pabrik),bekatul, bungkil
kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, atau gaplek.
Seperti halnya semua jenis hewan,
kambing membutuhkan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan
air. Jumlah kebutuhannya tegantung pada umur, tujuan produksi serta laju
atau kecepatan pertumbuhannya. Air yang bersih merupakan suatu keharusan,
seekor kambing betina dapat menghabiskan air sebanyak 4 liter per hari.
Kebutuhan mineral diberikan dalam bentuk garam. Tingkat protein dalam
pakannya dibagi menjadi 2 macam ransum, pertama 16% dan yang kedua 14%.
Ransum itu masing-masing diberikan kepad kambing yang kebutuhan gizinya tinggi
dan yang kebutuhan gizinya rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar